Minggu, 27 April 2014

PELAKU CYBERCRIME YANG BERSARANG PADA SITUS JEJARING SOSIAL



Dewasa ini penguna sosial media di Indonesia sudah mencatat penguna terbesar didunia. Seperti facebook dan twitter misalnya. Tetapi sedikit sekali yang menyadari akan keberadaan pelaku kejahatan dunia maya atau yang disebut sebagai pelaku cybercrime, yang bersarang disitus jejaring sosial tersebut.
Sosial media merupakan wadah yang tepat sekali untuk para pelaku kejahatan cyber, melakukan penyebaran virus atau malware. dan hal itu juga tidak diimbangi dengan pengetahuan masyarakat akan pentingnya penggunaan perangkat lunak keamanan anti virus. Namun ada beberapa masyarakat yang sudah menggunakan anti virus, tetapi kebanyakan mereka menginstal antivirus yang tidak berbayar atau freeware. Antivirus yang tidak berbayar tidak memiliki sepesifikasi fitur yang lengkap akan proteksi terhadap virus-virus terbaru yang di update oleh para pelaku cybercrime. Seperti : tidak adanya fungsi lock maupun fitur yang meproteksi secara menyeluruh.
Kami ambil contoh kasus pada jejaring sosial twitter. Kebanyakan para pengguna twitter sangat mengingikan sekali akan banyaknya teman pada akun pribadi mereka, yang akrab disebut “follower”. Terlebih lagi mereka yang masih berjiwa muda, suatu kebangaan atau gengsi tersendiri apabila mereka memiliki banyak follower, padahal terkadang sebagian orang-orang yang menjadi follower mereka, sama sekali tidak mereka kenal sebelumnya. Nah, hal ini lah yang dapat memicu tindak kejahatan pada situs jejaring sosial yang dimanfaatkan oleh para pelaku cybercrime.
Awalnya para pelaku cybercrime mengirimkankan kata-kata menarik perhatian pengguna twitter seperti informasi bagaimana meningkatkan follower sebanyak mungkin dalam waktu singkat. dan ditambahkan olehnya link untuk mengakses informasi lebih lanjut. Setelah para pengguna twiiter itu mengklik link tersebut dan kemundian mengikuti intruksi yang disampaikan oleh pelaku cybercrime hingga tahap akhir, maka disitulah titik keberhasilan para pelaku Cybercrime menjalankan sistem penyabaran virus mereka. secara tekhnis memang akun twitter akan mengalami pertambahakn follower yang sangat drastis, tetapi hal itu tidak berlangsung lama, secara bertahap follower yang awalnya bertambah, pelan-pean mengalami penuruan yang signifikan sampai pada batas tertentu, dan tanpa disadari bahwa virus atau malware sudah aktif bersarang pada akun mereka. dan dampak yang paling hebatnya lagi adalah mempengaruhi gadget ataupun perangkat computer kita. Contoh dari dampak pada akun kita seperti: banyaknya massage-massage tidak jelas yang setiap saat masuk ke inbox akun kita, dan adanya informasi-informasi tidak penting yang dituju pada akun kita.
Oleh karena itu, penting sekali bagi para pengguna jejaring sosial untuk selalu berhati-hati dan juga tidak mudah terpancing informasi-informasi tabu, yang tidak masuk akal. selalu aktifkan antivirus dan secara berkala untuk meng-updatenya. (hendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar